Beranda > Sejarah Eropa Timur > periodisasi sejarah rusia

periodisasi sejarah rusia

Periodisasi Sejarah Rusia
Pada umumnya perkembangan sejarah Eropa terbagi dalam tiga periode, yaitu:
1. Periode sejarah Eropa kuno
2. Periode sejarah abad pertengahan
3. Periode sejarah modern
Sejarah Eropa kuno berakhir dengan keruntuhan kerajaan Romawi Barat dan sejarah abad pertengahan berakhir dengan timbulnya gerakan Renaisance.
Meskipun Rusia sebenarnya termasuk dalam kelompok Negara-negara Eropa, namun pembagian sejarah Eropa tersebut tidak berlaku bagi Rusia khususnya dan Eropa timur pada umumnya. Adapun alasannya adalah Rusia yang didominasi oleh orang-orang yang berbahasa Slavia ini tidak pernah merupakan bagian dari kerajaan Romawi Barat dan tidak pernah pula diadabkan oleh kerajaan tersebut, tetapi lebih banyak mendapat pengaruh dari budaya Romawi Timur. Alasan kedua, Renaisance yang meletakkan dasar bagi sejarah Eropa modern juga tidak berpengaruh ke Rusia. Ketika di Eropa Barat muncul gerakan Renaisance yang berusaha mengikis pandangan-pandangan tersebut, di Rusia berkembang pesat ajaran mistik yang disebarkan oleh Rahib Sergius. Pada waktu Eropa Barat mulai menempatkan raja sebagai manusia biasa yang perlu dibatasi oleh undang-undang, Tsar Rusia masih dianggap sebagai wakil kerajaan Tuhan di dunia yang memerintah secara absolut. Tindakannya selalu dipandang baik dan benar. Di sini masyarakat Rusia lebih bersifat konservatif dan lebih mempertahankan budaya Romawi Timur.
Ciri umum yang membedakan antara sejarah Eropa Barat dan sejarah Eropa Timur adalah Eropa Timur lebih dipengaruhi oleh peradaban Timur yang terwujud dalam pandangan hidup yang Irrasional, tidak terkecuali di Rusia. Walaupun periode Novgorod (Abad VIII) dilihat dari sejarahnya berlangsung hampir bersamaan dengan permulaan Zaaman pertengahan di Eropa, lambatnya perkembangan ekonomi di Rusia yang disebabkan oleh kondisi geografi dan historis yang tidak menguntungkan telah menghambat proses pembentukan kelas dan memberinya sebuah karakter yang lebih primitif. Masyarakat Eropa Timur tidak dapat memisahkan antara alam pribadi dalam memandang sesuatu, sehingga antara alam pribadi saling kait mengait dan saling mempengaruhi. Ciri berikutnya yang membedakan antara Eropa Timur dan Eropa Barat adalah di Eropa Timur lebih menonjolkan unsur perasaan daripada rasio, sehingga lebih bersifat dogmatis dan statis. Mereka segan mengadakan perubahan.
Bila membandingkan perkembangan sosial di Rusia dengan perkembangan di negara-negara Eropa lainnya—dengan mengelompokkan negara-negarta Eropa yang memiliki sejarah yang serupa dan yang membuatnya berbeda dengan sejarah Rusia—penulis dapat mengatakan bahwa karakter utama dari perkembangan Rusia adalah keprimitifannya dan kelambanannya secara komparatif. Kehidupan sosial di Rusia dibangun di atas pondasi ekonomi yang lebih miskin dan lebih primitif. Kebudayaan Rusia, seperti halnya ekonomi Rusia, berkembang di bawah tekanan langsung dari kebudayaan dan ekonomi Eropa yang lebih tinggi. Karena karakter ekonomi Rusia (perdaganan asing yang lemah) maka relasi-relasi dengan bangsa yang lain didominasi oleh karakter negara.
Sebaliknya. di Eropa Barat, sesudah abad ke X terjadi perubahan-perubahan. Pada abad itu mulailah terjadi kebangkitan-kebangkitan baru. Dalam bidang politik, Eropa barat sudah mulai stabil. Perniagaan timbul kembali yang kemudian menggiatkan tumbuhnya kota-kota.
Beberapa ahli berpendapat bahwa pembagian sejarah Rusia lebih tepat disesuaikan dengan zaman-zaman pada waktu berbagai kota menjadi ibukta Negara Rusia. Dengan demikian periodisasi Rusia akan terbagi menjadi:
1. Negara Rusia pertama, didirikan oleh Rurik pada akhir abad IX di sekitar Kiev. Pada tahun 1237 kerajaan ini dikuasai oleh bangsa Mongol.
2. Negara Rusia kedua, berpusat di Moskow. Negara ini didirikan setelah dinasti Rurik di Moskow berhasil mengusir baNgsa Mongol dan ahli waris kaisar Bizantium.
3. Negara Rusia ketiga, berpusat di St. Petersburg yang berlangsung dari tahun 1703-1918, yaitu ketika Lenin menjadikan Moskow menjadi ibukota Rusia kembali. Pemerintah Rusia di St. Petersburg ini didirikan oleh Peter Agung dengan memindahkan ibukota Rusia beserta Kremlinnya dari Moskow.
4. Negara Rusia yang keempat yang berlangsung hingga sekarang, berpusat di Moskow.
Apabila ditinjau dari sudut bentuk pemerintahannya, maka periodisasi sejarah Rusia dapat dibagi menjadi tiga periode, yaitu:
1. Masa Tsar atau Kekaisaran
2. Masa Uni Soviet (komunis)
3. Masa Kepresidenan Rusia (republik).
Masa kerajaan dimulai sejak berdirinya kerajaan oleh Rurik yang berasal dari bangsa-bangsa Skandinavia yang dikenal sebagai bangsa Varangia yang berhasil menyeberangi Laut Baltik. Kemudian pada tahun 862 M memasuki kota Novgorod dan memerintah di sana. Pada tahun 882 ia menguasai Kiev, kota Slavia yang berkembang menjadi pusat perdagangan antara Skandinavia dan Konstantinopel. Kerajaan Kiev Rusia berakhir setelah serangan Mongol pada tahun 1237 oleh Batu Khan, cucu Genghis Khan.
Selanjutnya bangsa Mongol dikalahkan oleh Dimitri Donskoy pada tahun 1380 dengan kemenangan di Kulikovo. Kemudian daerah-daerah yang tercerai berai disatukan kembali oleh Ivan IV; ia menaklukan Kazan (1552), Astrakhan (1516) serta menguasai Siberia. Pemerintahan dilanjutkan oleh penerusnya sampai dinasti Romanov (1613). Dinasti Romanov berkuasa selama 304 tahun hingga tahun 1917 dengan Tsar Nikolai II sebagai tsar terakhir.
Masa Uni Soviet (komunis) dimulai sejak terjadinya Revolusi Oktober 1917 oleh gerakan kaum buruh pimpinan Trotsky dan Lenin yang berhasil menggulingkan kekuasaan Tsar Nicolas II. Sedangkan pendirian Negara Uni Soviet sendiri sebenarnya terwujud pada tahun 1922, yaitu ketika Stalin berkuasa. Pemerintahan ini berakhir tahun 1991, yaitu dengan bubarnya pemerintahan komunis.
Berakhirnya pemerintahan Uni Soviet ditandai dengan pengunduran diri Presiden Mikhail Gorbachev pada tanggal 25 Desember 1991 dan berkibarnya bendera tiga warna Rusia di Kremlin. Bentuk pemerintahan berikutnya adalah Republik dengan presidennya berturut-turut yaitu Boris Yeltsin (1991-2000), Vladimir Putin (2000-2008), Dmitry Medvedev (2008- )

Eropanisasi Rusia
Alasan mengapa Rusia termasuk dalam kawasan Eropa meskipun secara geografis wilayah Rusia sebagian besar berada di Asia adalah lebih disebabkan perjalanan sejarahnya dan keterlibatan Rusia dalam percaturan politik di Eropa. Orientasi Rusia ke Barat (Eropa Barat) telah dirintis pada masa pemerintahan Iwan IV, yaitu ketika ia berhasil mengalahkan bangsa Tartar. Tetapi aktivitas mereka belum diiringi dengan aktivitas kebudayaan. Tsar Alexey I Michailevich (1645-1676) berusaha menerapkan kebudayaan Barat di Rusia. Tsar sering mengundang kaum terpelajar dunia Barat untuk memajukan Rusia. sejak saat itu mulai terjadi terubahan cara berpikir sebagian lapisan masyarakat Rusia.
Beberapa tindakan yang ditempuh Tsar Alexey I antara lain membuat susunan ketentaraan Rusia yang sesuai dengan susunan di Barat. Bangsa semakin banyak berdatangan ke Rusia sehingga kebudayaan Barat semakin berkembang di Rusia.
Pembaharuan Rusia menuju budaya Eropa ialah melalui pendidikan/paksaan dan menunjukkan bukti-bukti/hasil nyata yang menguntungkan. Pembaharuan-pembaharuan ini tampak pada pemerintahan Peter (1689), yaitu dengan menerapkan budaya barat di Rusia. pembaharuan tersebut antara lain:
1. Susunan tentara dirombak menurut model Barat. Jabatan perwira berdasarkan kecakapan.
2. Semua laki-laki harus mencukur jenggot.
3. System pingitan wanita dihapus.
4. Cara berpakaian sesuai model Barat.
5. Menerapkan kalender Gregorian.
Di samping itu, usaha-usaha pembaharuan Peter antara lain:
1. Sentralisasi pemerintahan, yaitu mengurangi otonomi dan kekuatan setempat.
2. Reorganisasi gereja, seperti Tsar tidak lagi sebagai wakil kerajaan Tuhan.
3. Bidang pendidikan didirakan Akademi Ilmu Pasti.
Sepeninggal Peter Agung, Eropanisasi masih berjalan terus terutama di sekitar pemerintah pusat. Namun Eropanisasi yang berkembang di Rusia tidak untuk kemajuan peradabannya, melainkan hidup dengan gaya barat dan berperilaku kolot. Memasuki abad ke XIX terjadi perubahan pemikiran pembaharu akibat pengaruh ajaran Marxisme di masyarakat Rusia, khususnya pada kaum buruh dan petani. Proses ini terus berlangsung baik di dalam masyarakat Rusia maupun dalam keterlibatan percaturan politik di Eropa, yakni pada Abad XX yang ditandai dengan keterlibatan Rusia dalam Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Melihat perkembangan kebudayaan masyarakat Rusia yang lebih mendekati kebudayaan Eropa, maka Rusia dalam perkembangannya digolongkan ke dalam kawasan Eropa, yakni Eropa Timur.

  1. Belum ada komentar.
  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar